Sejarah
Desa Tumbuk Tebing
Pada zaman dahulu sekitar tahun 1800an,di
sebelah selatan tumbuk tebing saat itu terdapat sebuah dusun”pagar gading”.Di dusun tersebut
terdapat sebuah tempat gelanggang tempat orang menyambung
ayam(Tengkok-an).tempat ini semakin hari semakin ramai dikunjungi orang yang
datangnya dari berbagai daerah termasuk dari daerah rejang dan pasmah.Di dusun
ini lahir seorang pemuda yang gagah perkasa dan gadis yang cantik jelita.Pemuda
tersebut bernama Gendurat dan gadis
tersebut bernama Mendin yang
keduanya ini adalah kakak beradik.
Pada suatu hari,datang dua orang pemuda
dari daerah rejang dengan tujuan tidak lain untuk menyambung ayam.Kedua pemuda
ini membawa dua ekor ayam yang tak pernah terkalahkan di daerahnya.
Hari demi hari di dalam perjalanan,pada
akhirnya mereka menemukan desa yang sangat asing.Yang ditemuai adalah sebuah
daerah yang hampir tidak ada datarnya,yang ditemui adalah tebing dan lembah dan
pada akhirnya tibalah mereka di dusun pagar gading.Setelah berbincang antara
pendatang dan penduduk asli ,dan tiap orang yang datang selalu membawa cerita
yang sama tentang daerah ini”tetumbuk
dengan tebing”sehingga lama kelamaan melekatlah di hati masyarakat baik
penduduk maupun pendatang “tumbuk
tebing”.
Dan pada akhirnya masyarakat dusun pagar
gading dan dusun sekitarnya yaitu dusun padangan,dusun cugung karat dan tanjung
alam mulai berangsur-angsur pindah membuat rumah di tumbuk tebing dan pada
akhirnya menjadi sebuah dusun seperti pada saat ini.
Sejarah perkembangan desa
Tahun
|
Kejadian yang baik
|
Kejadian yang buruk
|
1962
1965
1970-1977
1977-1979
1979-1986
1986-1987
1987-1990
1990-1992
2000
1992-2001
2001-2002
2002-2004
2004-2007
2007-2013
2013-2019
|
Pesta
Demokrasi (Siakim)
PJS
(Dulsahat)
Pesta
demokasi (Mersit)
PJS
(Hartudi)
Pesta
Demokrasi (Imam)
PJS
(Tasa)
Pesta
Demokrasi (Efendi)
PJS
(Azibun)
Pesta
Demokrasi (Senapi)
PJS
(Aludin)
Pesta
Demokrasi (Pandri As)
Pesta
Demokrasi (Pandri As)
|
Kemarau
panjang
Huru
hara politik
Musibah
gempa bumi
|
Sumber:
1. Buku sejarah Desa Tumbuk Tebing
2. Perangkat Desa
3. Warga desa
Penulis: Puja dan Dona
Guru Pengampu: Riwan Sutandi